Senin, 19 November 2012

Sicydiinae: kelompok amphidromus yang belum tertangani

Sicydiinae merupakan kelompok ikan subfamili dari Gobiidae yang dimanfaatkan sebagai ikan hias maupun konsumsi. Sebagai ikan konsumsi, spesies-spesiesnya memiliki nilai ekonomi penting bagi masyarakat lokal kepulauan (Valade et al., 2009).


Satu spesies Sicydiinae asal Papua Barat (Foto: R. V. Kusumah)

Sicydiinae terdiri atas genus Akihito, Cotylopus, Lentipes, Parasicydium, Sicydium, Sicyopterus, Sicyopus, Smilosicyopus, dan Stiphodon. Berbagai spesiesnya menyebar mulai dari kawasan Afrika Barat, Amerika Tengah, Karibia, Indo-Pasifik (termasuk Indonesia), hingga ke wilayah Timur Utara Australia (Keith et al., 2011).


Distribusi Sicydiinae di dunia (Keith et al., 2011)

Sicydiinae memiliki strategi khusus yang dikenal dengan istilah amphidromus dalam siklus hidupnya (Keith, 2003). Seperti halnya ikan salmon dan sidat, strategi ini juga melibatkan migrasi antara ekosistem laut dan perairan tawar dalam siklus hidup spesies-spesiesnya, namun bukan untuk tujuan memijah (Myers, 1949). 

Sicydiinae memijah di air tawar, kemudian setelah menetas, larva-nya secara pasif hanyut terbawa aliran sungai menuju laut dan akan kembali ke air tawar dalam waktu beberapa minggu atau bahkan bulan untuk tumbuh dan berkembang biak. Untuk menunjang siklus hidupnya ini, Sicydiinae lebih banyak ditemukan di sungai-sungai kepulauan (island stream) yang memiliki akses cepat menuju laut dikarenakan karakter habitat yang curam, pendek, dan berarus deras (McDowall, 2009).

Produksi Sicydiinae masih bergantung hasil tangkapan alam sedangkan budidayanya belum dapat dilakukan. Eksploitasi yang terus berlangsung disertai berbagai faktor ancaman lainnya mulai dari hilangnya jalur migrasi, degradasi habitat, introduksi spesies asing, hingga perubahan iklim global diduga akan semakin mempercepat kepunahan spesies-spesies ikan ini di masa mendatang (Walter et al., 2012).


Spesies Sicydiinae di Indonesia (Kusumah et al., 2012, Inpress)

Informasi biologi dan ekologi yang lengkap diperlukan untuk menunjang upaya konservasi, manajemen (Berrebi et al., 2005), serta akuakultur spesies-spesies Sicydiinae. Dari 118 spesies yang terdeskripsi, hanya beberapa spesies saja yang telah umum dilaporkan, contoh Stiphodon percnopterygionus (Yamasaki & Tachihara, 2006), Sicyopterus japonicus (Shen & Tzheng, 2008; Iida et al., 2010), Sicyopterus lagocephalus (Lord et al., 2010). Sedangkan sebagian besar spesies lainnya terutama yang hidup dan endemik di Indonesia hingga kini belum banyak yang melaporkan.
[Ruby Vidia Kusumah]
Daftar Pustaka

Berrebi P., Cattaneo-Berrebi G., Valade P., Ricou J.F., Hoareau T. (2005). Genetic homogeneity in eight freshwater populations of Sicyopterus lagocephalus, an amphidromous gobiid of La Réunion island. Marine Biology 148(1):179-188.

Iida M, Watanabe S, Yamada Y, Lord C, Keith P, Tsukamoto, K. 2010. Survival and behavioral characteristics of amphidromous goby larvae of Sicyopterus japonicus (Tanaka, 1909 during their downstream migration. J Exp Mar Biol Eco 383:17–22.

Kusumah, R. V., E. Kusrini, & Sudarto. 2012. Sicydiinae (Gobiidae): Biologi, Ekologi, Konservasi, serta Tantangan Akuakulturnya.  Makalah dipresentasikan dalam dipresentasikan dalam Seminar Nasional Taksonomi Fauna ke III, Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, 7 - 8 November 2012. Inpress. [Abstrak]

Keith, P., C. Lord, J. Lorion, S. Watanabe, K. Tsukamoto, A. Couloux, & A. Dettai. 2011. Phylogeny and biogeography of Sicydiinae (Teleostei: Gobiidae) inferred from mitochondrial and nuclear genes. Mar Biol 158:  311−326. [PDF file]

Lord, C., C. Brun, M. Hautecœur, & P. Keith. 2010. Insights on endemism: comparison of the duration of the marine larval phase estimated by otolith microstructural analysis of three amphidromous Sicyopterus species (Gobioidei: Sicydiinae) from Vanuatu and New Caledonia. Ecology of Freshwater Fish 2010: 19: 26–38. [PDF file]

McDowall, R.M. 2009. Early hatch: a strategy for safe downstream larval transport in amphidromous gobies. Rev Fish Biol Fisheries 19:1–8. [PDF file]

Myers, G. S. 1949. Usage of anadromous, catadromous and allied terms for migratory fishes. Copeia 1949:89–97.

Shen, K.N. & W.N. Tzeng. 2008. Reproductive strategy and recruitment dynamics of amphidromous goby Sicyopterus japonicus as revealed by otolith microstructure. J Fish Biol 73:2497–2512.

Valade, P., C. Lord, P. Bosc, M. Iida, K. Tsukamoto, P. Keith. 2009. Early life history and description of larval stages of an amphidromous goby, Sicyopterus lagocephalus (Pallas 1767) (Teleostei: Gobiidae: Sicydiinae). Cybium 33(4):309–319.

Walter, R.P., J.D. Hogan, M.J. Blum, R.B. Gagne, E.F. Hain, J.F. Gilliam, P.B. McIntyre. 2012. Climate change and conservation of endemic amphidromous fishes in Hawaiian streams. Endang Species Res 16:261−272. [PDF file]

Yamasaki, N. & K. Tachihara. 2006. Reproductive biology and morphology of eggs and larvae of Stiphodon percnopterygionus (Gobiidae: Sicydiinae) collected from Okinawa Island. Ichthyol. Res. 53:12–18.

Jumat, 09 November 2012

Amphidromus, Diadromus yang tak sepopuler ikan salmon (anadromus)

wah lama gak ngisi blog nih....mencoba kembali

Tidak semua hewan akuatik, khususnya ikan, menghabiskan seluruh siklus hidupnya hanya di ekosistem air tawar atau laut saja. Beberapa spesies dilaporkan bermigrasi antara kedua ekosistem tersebut atau lebih dikenal dengan istilah diadromus.

Katadromus, tumbuh dan besar hingga dewasa di air tawar sedangkan pemijahannya berlangsung di laut, contoh sidat (Anguillidae). Kondisi sebaliknya terjadi pada kategori anadromus, dimana proses tumbuh dan besar di air laut sedangkan pemijahannya di air tawar, contoh salmon (Salmonidae).

Selain dua kategori di atas, terdapat kategori lainnya yang dikenal dengan istilah amphidromus. Seperti halnya ikan salmon dan sidat, strategi ini juga melibatkan migrasi antara ekosistem laut dan perairan tawar dalam siklus hidup spesies-spesiesnya, namun bukan untuk tujuan memijah (Myers, 1949).

Ikan-ikan amphidromus tumbuh, besar, dan memijah di air tawar, kemudian setelah menetas, larva-nya secara pasif hanyut terbawa aliran sungai langsung menuju laut. Setelah berusia beberapa minggu atau bahkan bulan, anak-anak ikan amphidromus ini akan kembali lagi ke air tawar (migrasi) dalam fase post-larva/juvenil (Keith, 2003). Secara lengkap perbedaan ketiga kategori ini dijelaskan McDowall (1997) pada Gambar berikut ini.

Pola migrasi antara air tawar dan laut (dimodifikasi dari McDowall, 1997)



Siklus hidup amphidromus dimiliki oleh beberapa spesies ikan, krustacea, dan gastropoda. Pada ikan, kategori diadromus ini terdapat pada beberapa spesies ikan gobi (Gobiidae) yang berasal dari genus Akihito, Cotylopus, Lentipes, Parasicydium, Sicydium, Sicyopterus, Sicyopus, SmilosicyopusStiphodon (Sicydiinae), Rhinogobiusdan Awaous.
[Ruby Vidia Kusumah]