Rabu, 11 Januari 2012

Nyelametin Beunteur di Kotak Kaca

Seminggu lalu (Selasa, 3/1/2012) saya sempat melaporkan hasil upaya temen-temen saya nyelametin beunteur (Puntius binotatus) di kolam beton. Sekedar mengingatkan kembali, upaya ini sukses dilakukan dengan parameter keberhasilan berupa 31 ekor anakan yang berumur kurang dari 30 hari.


Lain dulu, lain pula sekarang. Pada kesempatan kali ini giliran saya yang merasakan kebahagian serupa layaknya teman-teman yang saya sebutkan di atas. Hal ini tidak lain dikarenakan ikan beunteur yang saya pelihara dalam akuarium ternyata telah memiliki telur dan sperma yang matang serta siap dipijahkan. Betapa senangnya saya karena spesies lokal yang telah lama saya koleksi bersama temen-temen KPC Bogor dulu (lihat link) akhirnya memberikan tanda-tanda akan menghasilkan keturunan.

Kejadian ini bermula pada pagi hari ini (Rabu, 11/1/2012) ketika saya mencoba mengurut secara perlahan (stripping) perut dari beunteur-beunteur yang saya miliki untuk mengetahui tingkat kematangan telur dan spermanya. Saat melakukan pengurutan pada suatu induk, tiba-tiba beberapa telur keluar dari bagian anusnya. Karena penasaran dengan ikan-ikan lainnya, saya-pun langsung melakukan stripping pada keseluruhan individu. Alangkah terkejutnya saya saat melakukan pengurutan perut salah satu indukan beunteur. Ketika secara perlahan dipijat, ratusan telur yang lebih dari 300 butir terus keluar tanpa bisa dihentikan. Akhirnya saya-pun langsung meletakkan telur-telur yang keluar tersebut dalam wadah untuk kemudian saya periksa di bawah mikroskop pada perbesaran 25X.

Foto telur beunteur dibawah
mikroskop pembesaran 25X
Dari pemeriksaan tersebut dapat diketahui bahwa diameter telur yang dihasilkan ikan beunteur (Puntius binotatus) berkisar antara 0,941 – 1,107 mm dengan ukuran rata-rata sebesar 1,049 mm. Warna telur yang dihasilkan adalah bening dan bersifat menempel pada media saat diletakkan dalam wadah yang berisi air tawar.

Dengan hasil ini, kini indukan coba dipijahkan dalam akuarium berukuran 40x40x40 cm dengan eceng gondok sebagai media penempelan telur. Perbandingan jantan betina diterapkan melalui dua perlakuan. Akuarium 1 perbandingan adalah 1 jantan : 1 betina sedangkan akuarium 2, 2 jantan : 1 betina.

Semoga besok bisa lihat ada telur yang menetas di akuarium. Amin.

[Ruby Vidia Kusumah]

3 komentar:

  1. wah wah waaaahhhh ... SELAMAT BRO!!!
    Ternyata saat ini memang sedang musimnya berbiak nih (kalo memang musiman) bagi ikan2 Beunteur.

    BalasHapus
  2. terima kasih om beunteur
    tapi sudah 2 hari dicek masih belum keluar juga telur2'y. mungkin kondisi lingkungan di "kotak kaca" belum sama dengan kondisi di bak beton atau alam. ini harus di riset lagi

    BalasHapus
  3. ikutan ah nimbrung, walau telat setahun lebih.
    sepertinya berhasil kalo dilihat dari kematangan telur dan sperma si ikan. aqu 40x40x40 sudah cukup baik tuh, asalkan jgn ada ikan didalamnya, hanya ada aerator dan tanaman sudah cukup. kadangkala telur jadi mati/membusuk kalo terkena tangan manusia, karena kurang steril.
    terimakasih and PEACE!

    BalasHapus